Ulasan - Menjadi Young Mom Setelah Dua Garis Biru


Sumber Gambar : m.webtoons.com

Belakangan ini dunia maya tengah ramai memperbincangkan salah satu film yang rilis seminggu yang lalu, film ini berjudul ‘Dua Garis Biru’. Film ini menceritakan tentang sepasang kekasih (Bima dan Dara) yang masih duduk di bangku SMA, yang nekat bersenggama di luar nikah yang menyebabkan Dara hamil. Keduanya kemudian dihadapkan pada kehidupan yang tak terbayangkan bagi anak seusia mereka, yaitu kehidupan sebagai orangtua. Film dua garis biru ini dimaksudkan sebagai sex education bagi remaja zaman sekarang, namun tak semua pihak dapat menerima film ini sebagai media pembelajaran tentang sex. Banyak juga yang menganggap bahwa film ini malah berpotensi menjerumuskan remaja menuju sex bebas. Yah anggap saja seperti promosi zina. Apapun itu setiap orang berhak berpendapat, namun tidak perlu memaksakan orang lain untuk satu pendapat dengan pendapat pribadi kita. Ea~.

Tapi tulisan ini sebenarnya tidak membahas tentang film dua garis biru, berhubung yang nulis belum nonton, ekhem, jadi belum bisa berpendapat seperti apa film dua garis biru. Terus bahas apa dong? Eniwei Ada satu lagi yang dapat dijadikan bahan sebagai media sex education bagi remaja zaman sekarang, yaitu webtoon berjudul ‘Young Mom’. Webtoon terjemahan yang berasal dari thailand ini tidak jauh beda dengan cerita Dua Garis Biru. Webtoon karya Theterm ini menceritakan tentang sepasang kekasih (Lani dan Awan) yang duduk di kelas 3 SMA, keduanya merupakan pelajar yang baik dan pintar. Namun sayangnya mereka terjerumus ke dalam hubungan yang diluar batas sehingga menyebabkan Lani hamil duluan.

Nah salah satu yang menjadi titik dimulainya masalah adalah ketika Lani memutuskan untuk tidak memberitahu dulu Awan (Pacar Lani) karena khawatir mengganggu kuliah kedokteran Awan, dan memutuskan pergi ke Bangkok dengan dalih kuliah, padahal  ia mau hidup sendiri sebagai bentuk tanggung jawab perbuatannya. Sampai akhirnya Lani melahirkan dibantu oleh tetangga dan bidan di Rumah Sakit yang kala itu menjadi temannya di Bangkok, tetapi pada akhirnya ketahuan juga oleh keluarga Lani dan Awan. Akhirnya Lani pun dipulangkan kembali ke rumahnya. Bagi reader yang kebanyakan nonton sinetron berekspetasi Awan tidak akan tanggung jawab ternyata salah lho~. Awan dengan ikhlas bertanggung jawab dan masih sangat menyayangi Lani, bahkan Awan berjanji untuk lulus cepat demi menafkahi Lani. Pada awalnya. Ya ya itu hanya pada awalnya karena cerita seterusnya banyak gejolak-gejolak yang dirasakan keduanya seiring bertumbuhnya bayi mereka. Gejolak ini juga berkaitan dengan emosi mereka yang belum siap melaksanakan tanggung jawab akibat perbuatan mereka dan keinginan unuk menjalani aktifitas layaknya remaja normal lainnya.

Terlebih lagi Awan sebagai mahasiswa kedokteran yang tugas kuliahnya pasti bejibun sekaligus harus menjadi ayah dan Lani yang memutuskan untuk kuliah sambil mengurus Pelangi (anak Lani dan Awan) adalah hal yang cukup berat untuk mereka lakukan. Sehingga pada keluarga kecil mereka sedikit-sedikit tersandung oleh keegoisan masing-masing. Lani yang merasa sebelumnya sudah banyak berkorban menginginkan Awan untuk selalu menemui anaknya dan Awan yang tidak kuat menahan tekanan belajar dan merasa sudah bertanggung jawab menjadi benih-benih konflik dalam hubungan mereka. Belum lagi campur tangan orangtua yang membumbui jalan cerita Young Mom ini.

Webtoon ‘Young Mom’ ini memberikan gambaran khususnya bagi perempuan bagaimana mereka ‘terpaksa’ harus siap sebagai ibu ketika ia telah melanggar batas pergaulan. Karena webtoon ini menggunakan sudut pandang Lani jadi lebih bisa menjadi gambaran untuk para perempuan, judulnya juga Young Mom bukan Younglex Young Dad. Tapi juga bisa memberikan gambaran untuk para laki-laki betapa sulitnya menjadi ayah di     usia muda karena ‘kecelakaan’. Selain itu para remaja yang sedang dimabuk cinta ini juga perlu mempertimbangkan reaksi lingkungan sekitar jika mengetahui ‘kecelakaan’ ini, kalau di depan sih kayak gak bilang apa-apa, di belakangnya siapa tahu menjadi bahan obrolan panas. Hal seperti ini lumrah terjadi ketika ‘sesuatu yang tidak lumrah’ dan tidak sesuai dengan norma lingkungan terjadi.

MBA atau Married by Accident ini  tidak hanya memikirkan bagaimana mengurus bayi hasil perbuatan mereka, tetapi juga memikirkan bagaimana respon keluarga, bagaimana respon lingkungan, bagaimana kehidupan pendidikan nanti, bagaimana tentang masa depan, bagaimana mental yang harus dimiliki untuk menjadi orang tua dan lain sebagainya. Banyak banget deh yang harus dipikirkan, karena setelah adanya dua garis biru itu ya bersiaplah menjadi Young Mom. Boro-boro yang kecelakaan seperti ini, yang merencanakan untuk menikah dan punya anak pun terkadang merasa pusing dan belum siap untuk menghadapi kehidupan baru sebagai orangtua. Bahkan sampai ada pelatihan pra-nikah, pelatihan sebelum memiliki anak dan pelatihan-pelatihan lainnya yang bisa menunjang kesiapan para calon orangtua untuk bisa menjadi orangtua yang baik di masa mendatang.

Lebih jauh lagi setelah sang bayi lahir ke dunia ini tentunya sebagai orang tua perlu memikirkan matang-matang akan seperti apa anaknya di masa depan. Kan tidak mungkin bayi dibiarkan tumbuh berkembang saja tanpa diberi bekal apa-apa untuk bisa menjadi insan yang berguna bagi nusa dan bangsa. Sebagai orang tua tentunya sudah harus menyiapkan tabungan bagi kehidupan anaknya kelak, seperti biaya pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya. Selain persiapan materil juga harus memiliki persiapan moril, mengajarkan mana hal baik dan mana hal buruk yang tidak boleh dilakukan. Tentunya jangan sampai sang anak juga terjerumus ke dalam kubangan yang sama seperti orangtuanya, dan itu cukup sulit. Belum lagi mempertimbangkan lingkungan rumah seperti apa yang baik untuk sang anak, sekolah mana yang terbaik bagi anak, kegiatan apa yang boleh diikuti anak, teman-teman seperti apa yang akan ada di sekitar sang anak. Duh banyak banget pertimbangannya ya.

Semua hal diatas tergambar dalam webtoon Young Mom ini, walaupun ceritanya belum sampai akhir tetapi sebagian besar dampak MBA tergambarkan dalam cerita Young Mom. Jadi sebenarnya menikah dan punya anak itu tidak hanya tentang kesenangan dan  kehalalan dalam percintaan seperti yang dibayangkan selama ini. Tetapi juga banyak tanggung jawab yang harus, musti, wajib, fardu ‘ain dilaksanakan oleh calon orang tua. Tapi kalau dijalankan sesuai dengan seharusnya yaa tentu menghasilkan kebahagiaan.

Point utamanya sebelum melakukan sesuatu ada baiknya memikirkan dampak positif negatifnya. Tapi kan namanya juga lagi mabuk cinta mana bisa mikir. Iya iya kalau gitu nonton dulu saja film Dua Garis Biru atau baca webtoon Young Mom ini biar punya gambaran seperti apa rasanya menjadi Bima dan Dara atau Lani dan Awan yang harus menghadapi peliknya kehidupan usai ‘kecelakaan’. Karena kehidupannya tidak sebahagia yang dikira setelah dimabuk cinta pada waktu yang belum tepat.   

Komentar

Postingan Populer