Chostory - Gara-Gara Gitasav
Pagi-Pagi Episode 10 : The Truth of Being an Influencer
21
April 2020 ini aku tidak bisa keluar rumah (read:teras rumah) karena sedang
hujan derasssssss sekali. Dari pagi langit seolah-olah kasih clue “masuk rumah sana aku mau nangis”,
karena hujan besar ini hawa rumah menjadi sangat sangat sangat dingin untuk melakukan
aktifitas apapun. Which is mendukung
sekali untuk rebahan saja. Sebenarnya kurang lebih satu bulan ini sejak covid19
menyebar di Indonesia orang-orang
termasuk aku sudah mengalihkan semua kegiatan untuk dilakukan di rumah saja. Jadi
pasti banyak sekali orang yang mencari hiburan untuk mengusir rasa bosan karena
lagi-lagi bertemu dengan rebahan. Trust
me sekarang rebahan gak lagi bikin kangen.
Jadwal
kegiatan di rumah pun pasti sama dan gitu-gitu aja. Bangun tidur, beres-beres,
olahraga, nulis-nulis-nulis-skripsi-skripsi-skripsi-nonton-nonton-nonton,
tidur. Bahkan sekarang ini aku sudah tidak tertarik nonton drakor karena semua
timbunan drakorku sudah ku tonton berulang-ulang. Mau cari drakor baru aku
teralu pelit untuk mengeluarkan kuotaku demi mengunduh satu episode drakor
pelakor itu. Kalau sudah begini aku akan misuh-misuh ingin memindahkan wifi di
kosan ke rumah.
Maka
dari itu pergilah aku menjelajah yutub, to
be honest aku sangat pemilih dalam menonton video. Although aku suka korea, tapi gak semua video korea aku tonton. Channel yutub yang sering aku tonton
Raditya Dika, Gita Savitri dan akhir-akhir ini podcastnya Deddy Corbuzier.
Pernah nonton keluarga holang kaya tapi aku tidak bisa relate dengan kontennya, jiwa misqueen ku tidak bisa menahannya.
Maka dari itu aku ubek-ubek video mereka yang belum aku tonton, dan pagi ini
aku menemukan satu video dari Gitasav dengan judul ‘The Truth of Being an
Influencer’ dari segmen pagi-pagi. Gak tahu kenapa aku suka sekali video dengan
konten macam podcast yang Cuma duduk ngobrol doang and talk, discuss about something. Karena menarik jadilah aku
tonton, dan ternyata video itu membuatku ter-trigger.
Video
itu membahas tentang kisah dibalik layar seorang influencer, dan cerita Gitasav memulai karyanya di yutub.
Lima menit
Sepuluh Menit
Masih
biasa aja.
Maju
ke limabelas menit pundakku mulai berat, no
no bukan mau kerasukan. This is my
habit ketika ter-trigger oleh
sesuatu pundakku akan merasa berat di awal. Why?
Kok bisa ter-trigger? Di menit itu
Gitasav menceritakan tentang gaji pertamanya yang dia dapat dari yutub dan
akhirnya ia belikan hardisk. Bukan
karena duit dan gajinya, tapi aku terbayang atmosfer ketika dapat sesuatu dari
kegiatan yang kita mulai dari nol itu sangat-sangat nikmat. Aku pause videonya beberapa menit lalu aku ngahuleng ditemani suara hujan yang
semakin deras. Gita aja berani mulai
dengan modal kamera hape dan gak banyak bikin alesan buat mulai, aku mau mulai
aja kepikiran alatnya gimana, kontennya apa, video pertama apa blablabla.
Gitu kataku dalam hati, dan itu semakin membuatku ter-trigger. Sekarang dadaku mulai sesak, artinya tensi triggernya makin naik.
Menit duapuluh trigger pada diriku semakin menjadi, di menit itu Gita menceritakan
perkembangan yutubnya yang semakin berkembang. Disana aku mulai memarahi diriku
woy bangun! Jangan Cuma ngeluh karena
ngerasa gak punya keahlian apa-apa, just doing what you like. Gita juga
kemudian cerita tentang blognya yang akhirnya membuat ia diajak untuk menulis.
“apa yang lo tanam gak akan sia-sia,
kalau kalian ingin mulai sesuatu kalian mulai aja. Sebisa mungkin keep main
itu, karena kalian gak tahu opportunity apa yang akan kalian dapatkan di depan”
Kalimat itu Gita katakan di menit tiga puluhan, dan di
menit itu aku semakin ter-trigger dan
kepala
rasanya mau
pecah. Ku tetap nonton sambil tepuk-tepuk dada karena semakin sesak, tapi di
menit
33.15
aku tidak tahan lagi.
“AAAAH!!
GABISA KAYAK GINI”
Akhirnya
ku buka laptopku dan menulis ini, bukan tulisan berbobot tapi yah… setidaknya
membantu meringankan kepalaku yang mau pecah. Karena aku tidak bisa apa-apa
lagi selain menulis random T___T
Jadi itulah kisah pagiku yang rasanya mau
pecah karena video Gitasav dan Paul di segmen pagi-paginya. Belum selesai
nonton karena aku harus melakukan sesuatu dulu sebelum melanjutkan videonya,
biar tidak kepanasan. Karena aku tipe orang yang merasa berdosa kalau sehari
tidak membuat apapun. Walaupun ada kalanya aku hanya ingin rebahan dan nonton
seharian. He.he.he
Well
thankyou so much Gitasav atas videonya, berhasil sekali
membuatku kepanasan untuk melakukan sesuatu demi masa depanku :’)
Adios!
Komentar
Posting Komentar