Kakang's POV
H-3 Pagi Hari
“Kakang,
ayo kita ketemu Ambu”
“Ambu
kan sedang sakit?”
“Sudah sembuh, yuk ikut”
Hari itu pertama kalinya Kakang mengunjungi Ambu, dengan riang Kakang naik ke motor dengan jaket tebal berwarna merah. Entah apa yang dipikirkan Kakang saat itu, mungkin ia pikir Ambunya akan memanggil namanya dengan hangat seperti biasa.
Sesampainya
di makam Kakang terdiam.
“Bubu,
dimana Ambu?”
“Ambu
tidur di dalam”
“Kenapa
Ambu tidur di tanah?”
“Ambu
sudah sembuh”
Sepulang dari makam, kulihat Kakang duduk di kursi teras sambil menopang dagu, matanya menerawang jauh. Tidak berlari-lari, tidak berteriak. Saat itu entah apa yang dipikirkannya, mungkin ia berpikir kenapa Ambunya memilih tidur ditanah dibanding kembali ke rumah.
Saat Tetangga Bertanya
“Kakang
Ambu dimana?”
Seorang
tetangga bertanya saat Kakang baru saja pulang mengaji, masih lengkap dengan
peci di kepala dan tas Mario Bross berwarna merah di punggungnya.
“Ambu sedang tidur di tanah, sudah sembuh”
Kamar Ambu
Kakang
mengetuk kamar Ambu, pintunya tertutup.
“Assalamualaikum
Ambu”
Tidak ada jawaban.
“Ambu
Assalamualaikum”
Masih
tidak ada jawaban. Kakang pun menghampiri Bayu yang sedang sarapan.
“Bayu,
Ambu di dalam?” Kakang menunjuk Kamar Ambu.
“Tidak
ada”
“Oh iya ya, Ambu kan sudah sembuh. Sekarang sedang tidur di tanah”
Komentar
Posting Komentar